harga sebuah kabahagiaan, Ghana pun terdiam. ia kehilangan kata-kata. dipeluknya bocah kecil itu erat-erat dengan perasaan haru. dia baru menyadari ternyata limpahan harta yangdia berikan selama ini, tidak cukup untuk “membeli” kebahagiaan anaknya. Tunaikan hak sesuai tempatnya. paling tidak hak Tuhan kita, hak fisik kita hak sesama manusia
GAJI AYAH BERAPA?........
(
harga sebuah kabahagiaan )
Gaji
Ayah Berapa?
Seperti
biasa Ghana, Kepala Cabang Sebuah perusahaan swasta terkemuka di Jakarta, tiba di rumahnya
pada pukul 9 malam. tidak seperti biasanya, Annisa, putri pertamanya yang baru
duduk di kelas 3 SD membukakan pintu untuknya. Nampaknya ia sudah menunggu cukup
lama “kok, belum tidur?” sapa Ghana sambil mencium anaknya. biasanya Annisa
memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika akan berangkat
kantor pagi hari. sambil membuntuti sang ayah menuju ruang keluarga, Annisa
berucap”aku nunggu Ayah pulang, sebab Annisa mo nanya..berapa sih gaji ayah?”
“Lho
tumben, kok nanya gaji Ayah? mau minta uang lagi, ya?” “ah..enggak pengen tau
aja” ucap Annisa singkat. “OK..kamu boleh hitung sendiri, setiap hari ayah
bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp.40.000,- setiap bulan rata-rata dihitung
22 hari kerja. Sabtu minggu libur, kadang Sabtu Ayah masih lembur. jadi Ayah
dalam 1 bulan berapa hayooo?” Annisa berlari mengambil kertas dan pensilnya
dari meja belajar, sementara ayahnya melepas sepatu dan menyalakan televisi.
ketika Ghana beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Annisa berlari
mengikutinya. “kalo satu hari Ayah dibayar Rp.400.000,- untuk 10 jam, berarti
satu jam ayah digaji Rp.40.000,- dong” katanya. “wah, pinter kamu. sudah
sekarang cuci kaki, terus bobo’ ya” perintah Ghana

Sambil
berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Ghana berkata, “maafkan Ayah,
Nak, Ayang sayang sekali sama Annisa. tapi buat apa sih minta uang malam-malam
begini? kalau mau beli mainan, besok kan bisa. jangankan Rp.5.000,- lebih dari
itu pun papa kasih” jawab Ghana
“Ayah,
aku enggak minta uang. aku hanya pinjam. nanti aku kembalikan kalau sudah
menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini”. “iya, tapi buat apa? tanya
Ghana lembut.
“aku
menunggu Ayah dari jam 8. aku mau ajak Ayah main ular tangga. tiga puluh menit
aja. mama bilang kalo waktu ayah itu berharga. jadi, aku mau ganti waktu ayah,
aku buka tabunganku, hanya Rp.15.000,- tapi karena Ayah bilang satu jam dibayar
Rp.40.000,- maka setengah jam aku harus ganti Rp.20.000,- tapi duit tabunganku
kurang Rp.5000,- makanya aku mau pinjam dari ayah” kata polos Annisa
Ghana
pun terdiam. ia kehilangan kata-kata. dipeluknya bocah kecil itu erat-erat
dengan perasaan haru. dia baru menyadari ternyata limpahan harta yangdia
berikan selama ini, tidak cukup untuk “membeli” kebahagiaan anaknya.
Tunaikan
hak sesuai tempatnya. paling tidak hak Tuhan kita, hak fisik kita hak sesama
manusia
Komentar
Posting Komentar